Pap Smear: Bukan Hanya untuk yang Sudah Menikah!
Banyak yang mengira Pap smear hanya diperlukan oleh wanita yang sudah menikah atau aktif secara seksual. Faktanya, tes skrining kanker serviks ini direkomendasikan untuk semua pemilik serviks dan Rahim termasuk yang belum menikah! Mengapa? Simak penjelasan medis berikut.
Apa Hubungan Pap Smear dengan Aktivitas Seksual?
Pap smear (atau Pap test) adalah pemeriksaan untuk mendeteksi kanker serviks, di mana 90% kasusnya disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus). Virus ini memang umum menular lewat hubungan seksual, tapi perlu diketahui:
- Infeksi HPV bisa sembuh sendiri, tetapi jenis tertentu memicu kanker.
- Kanker serviks juga bisa dipicu faktor non-seksual seperti:
- Riwayat kanker dalam keluarga,
- Gangguan sistem imun tubuh,
- Paparan karsinogen lingkungan.
Kesimpulan: Meski risiko lebih rendah pada yang belum berhubungan intim, Pap smear tetap krusial untuk deteksi dini!
Mengapa Wanita yang Belum Menikah Perlu Pap Smear?
Usia Tes yang di Rekomendasikan
Menurut rekomendasi medis global, Pap smear pertama disarankan mulai usia 21 tahun tanpa memandang status pernikahan atau aktivitas seksual. Alasannya:
- Kanker serviks stadium awal sering tanpa gejala!
- Tes mendeteksi sel abnormal sebelum berkembang menjadi kanker.
- Faktor non-HPV (seperti genetik) tetap berisiko.
3 Manfaat Utama Pap Smear
Selain deteksi kanker, tes ini juga mengidentifikasi:
- Peradangan/infeksi pada serviks dan vagina,
- Perubahan sel abnormal (displasia),
- Sel prakanker yang bisa diobati sebelum berkembang.
Jadwal Skrining Ideal Berdasarkan Usia
Usia |
Rekomendasi Tes |
21-29 |
Pap smear setiap 3 tahun |
30-65 |
Pilih salah satu: |
>65 |
Boleh berhenti jika hasil 2-3 tes terakhir negatif dan tidak ada riwayat kelainan. |
Deteksi Dini = Peluang Sembuh Lebih Tinggi!
Kanker serviks yang terdeteksi sejak dini memiliki tingkat kesembuhan hingga 93%. Jangan tunda karena mitos!
Promo Khusus dari KALGen Innolab
Jaga kesehatan reproduksi Anda dengan Paket Pap Smear Thin Prep di KALGen Innolab:
- Teknologi mutakhir untuk akurasi hasil,
- Deteksi perubahan sel abnormal lebih sensitif,
- Proses cepat dan nyaman.
"Skrining rutin bukan untuk yang 'berisiko' tapi untuk yang peduli kesehatan!"
Sumber :